Home » , » Profil GusDur

Profil GusDur

Written By Unknown on Sabtu, 27 Desember 2014 | 22.34


Kiai Haji Abdurrahman Wahid lahir di kota Jombang Jawa Timur 7 September 1940.
Kiai yang akrab dipanggil gusDur itu meninggal diusia 69 tepatnya di Ciganjur 30 Desember 2009.
GusDur adalah tokoh muslim dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4 ditahun 1999-2001.Beliau menggantikan posisi B.J Habibie yang dipilih MPR hasil PEMILU 1999 dengan kabinetnya yang terkenal Kabinet Persatuan Nasional.
GusDur memulai tugasnya jadi Presiden sejak tanggal 20 Oktober 1999 dan berakhir pada sidang MPR tanggal 23 Juli 2001.
Setelah mandatnya dicabut MPR,posisi beliau digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.
GusDur adalah mantan Ketua Tanfidziyah (Badan Eksekutif ) Nahdlatul ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa.

GusDur Awal
GusDur lahir di hari ke-4 bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang Jawa Timur, dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah.
Terdapat kepercayaan bahwa beliau lahir tanggal 4 Agustus ,namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti beliau lahir pada 4 Sya'ban 1359.H sama dengan 7 September 1940.
Beliau lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil,"Addakhil"(sang penakluk) tapi karena nama Addakhil kurang dikenal maka diganti "Wahid",yang kemudian lebih dikenal dengan "GusDur"."Gus" sendiri adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada anak seorang Kiai yang berarti "abang" atau "mas".
GusDur adalah anak pertama dari enam bersaudara,yang lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jombang Jawa Timur.Kakek dari ayahnya adalah KH.Hasyim Asyari adalah pendiri NU,sementara kakek dari ibu KH.Bisri Syansuri adalah pengajar pesanatren pertama di kelas perempuan.
Ayah GusDur terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949.Ibunya Ny.Sholehah adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar.Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid.
GusDur menikah dengan Sinta Nuriyah dikaruniai empat putri,Alisa,Yenny,Anita dan Inayah.
GusDur pernah secara terbuka menyatakan bahwa beliau memiliki darah Tiongkok.Beliau keturunan dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok,saudara kandung Raden Patah (Tan Eng hwa),pediri Kasultanan Demak.Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa,putri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya.Tan Kim Han sendiri menurut penelitian seorang peneliti Perancis Louis.Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul
Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya Trowulan.
Pada tahun 1944,GusDur pindah ke Jakarta tempat ayahnya terpilih sebagai ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi),sebuah organisasi yang berdiri dengan dukungan tentara Jepang yang saat itu menduduki Indonesia.Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,GusDur kembali ke Jombang dan tetap berada disana selama perang kemerdekaan melawan Belanda.Pada akhir perang tahun 1949,Gusdur pindah ke Jakarta  dan ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama.
GusDur belajar di Jakarta masuk SD KRIS sebelum pindah ke SD Matraman Perwari.GusDur juga diajarkan membaca buku non-Muslim,majalah dan koran oleh ayahnya untuk memperluas pengetahuan.Pada tahun 1952 Gusdur masih tetap tinggal di Jakarta meski ayahnya sudah tidak jadi menteri.Tahun 1953 ayah GusDur meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.
Pendidikan beliau berlanjut di tahun 1954 dengan masuk SMP dan tidak naik kelas oleh ibunya dikirim ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan dan mengaji kepada KH.Ali Maksum di Pondok Pesantren  Krapyak.Pada tahun 1957,setelah lulus SMP,Gusdur pindah ke Magelang untuk melanjutkan pendidikan muslim di Pesantren Tegalrejo.Disana beliau menunjukkan reputasi bakatnya dengan menyelesaikan masa pendidikannya selama dua tahun yang seharusnya empat tahun.
Pada tahun 1959 GusDur pindah ke Pesantren Tambakberas Jombang.Disana selain melanjutkan pendidikannya,beliau juga bekerja sebagai guru madrsah yang akhirnya jadi kepala sekolah.GusDur juga menerima pekerjaan sebagai jurnalis majalah Horizon dan majalah Budaya Jaya.

Pendidikan Luar Negeri
Pada tahun 1963 GusDur menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di Kairo,Mesir Universitas Al Azhar.
Meski mahir bahasa Arab tapi beliau direkomendasikan untuk mengambil kelas remedial Arab sebelum belajar agama disana.Disana beliau juga terlibat di asosiasi Pelajar Indonesia sekaligus jurnalis majalahnya.
Tahun 1966 beliau diharuskan mengulang pendidikanya tapi terselamatkan oleh beasiswa belajar di Universitas Baghdad.Setelah itu tahun 1970,GusDur pergi ke Belanda lalu ke Jerman dan Perancis selanjutnya kembali ke Jakarta pada tahun 1971.


Oke sobat Preketex,sampai disini profil seorang GusDur yang seharusnya masih banyak lagi biografinya.Dan terimakasih atas kunjungan dan maaf bila ada kesalahan mohon dikoreksi.

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahid

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan dan komentar anda

 
Copyright © 2017. PREKETEX - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger